Infosurabaya.com – Kami melihat semangat muda memperkuat pondasi pembangunan Jawa Timur! Aliansi Mahasiswa Pemerhati Lingkungan Hidup (AMPLH) Jawa Timur secara resmi mendeklarasikan dukungan penuh terhadap program prioritas nasional, Asta Cita. Deklarasi bermakna ini digelar di Restoran Wedangan Joglo Sumput, Sidoarjo, Kamis (26/6/2025), dihadiri puluhan mahasiswa, aktivis lingkungan, akademisi, dan perwakilan kampus. Fokusnya jelas: mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Ketua AMPLH Jatim, M. Hengky Pradana, menegaskan sikap tegas dalam sambutannya. Dia menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengabaikan kelestarian alam sama sekali. “Kita tidak bisa hanya mengejar keuntungan finansial semata. Polusi udara, pencemaran air, dan kerusakan ekosistem adalah harga mahal yang harus dibayar jika kita abai,” tegas Hengky tanpa ragu. Dia menekankan bahwa pembangunan berkelanjutan wajib menjadi fondasi utama percepatan ekonomi di Jawa Timur.
Lebih lanjut, Hengky mengajukan sejumlah solusi praktis. Pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab menjadi kunci pertama. Kemudian, transisi cepat menuju pemanfaatan energi terbarukan mutlak diperlukan. Tak kalah penting, inovasi dalam pengelolaan limbah harus digalakkan. Semua ini, menurutnya, adalah pilar menuju ekonomi hijau yang sesungguhnya.
Hadir sebagai narasumber, Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., Wakil Rektor V Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menyoroti peran vital dunia pendidikan. Salis menyatakan kampus adalah motor penggerak ekonomi hijau. “Contoh nyata adalah riset biofuel dari limbah pertanian yang dikembangkan mahasiswa UMM. Ini bukti konkret bahwa inovasi ramah lingkungan bisa berjalan beriringan dengan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya dengan penuh keyakinan.
Salis juga menekankan urgensi kebijakan lingkungan hidup yang pro-aktif. Dia menyoroti kebutuhan akan insentif bagi industri yang beroperasi dengan rendah emisi. Penguatan regulasi pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) juga disebutnya sebagai keharusan. “Tanpa regulasi yang kuat dan penegakannya, komitmen ekonomi hijau hanya akan menjadi wacana indah belaka,” tambah Salis tegas.
Deklarasi AMPLH Jatim secara resmi mendukung seluruh 8 poin program Asta Cita pemerintah. Secara khusus, poin kelima tentang pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama perjuangan mereka. Bunyi deklarasi yang dibacakan mencerminkan tekad itu: “KAMI ALIANSI MAHASISWA PEMERHATI LINGKUNGAN HIDUP (AMPLH) JATIM MENDUKUNG PENUH TERHADAP PROGRAM-PROGRAM KERJA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG TERTUANG DALAM ASTA CITA GUNA TERCIPTANYA KEMBALI IKLIM PERTUMBUHAN EKONOMI YANG SEHAT KHUSUSNYA DI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR.”
Tak hanya berhenti di deklarasi, AMPLH Jatim sudah merancang langkah lanjutan. Mereka berencana memperluas kolaborasi strategis dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur. Tujuannya jelas: mengawal implementasi kebijakan hijau di lapangan. Selain itu, serangkaian workshop green entrepreneurship untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sedang dipersiapkan. Workshop ini menjadi upaya nyata mereka mendorong praktik ekonomi sirkular yang dimulai dari tingkat lokal. Energi muda ini siap turun tangan!
- Dipublikasi Pada 26 Juni 2025
- Baru Saja di Update Pada Juni 26, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
