infoSurabaya|Surabaya — Universitas Ciputra Surabaya (UC) bersama dengan Satlantas Polrestabes Surabaya menggelar kegiatan edukasi keselamatan dalam bentuk festival interaktif yang disesuaikan dengan karakter Gen Z. Metode pendekatan baru dalam edukasi keselamatan berkendara bagi mahasiswa melalui program SADIVE (Safety Driving Education). Kamid (20/11)
Program yang gagas Mentoring Department UC ini, tidak hanya memberikan pengetahuan dasar berkendara, tetapi juga mengajak peserta merasakan langsung dampak dari setiap keputusan yang dibuat di jalan.
Ketua SADIVE, Michelle Mercy Phe, menjelaskan bahwa banyak kecelakaan terjadi bukan semata karena kelalaian, tetapi juga dipicu ketidaktahuan. Melalui pengalaman langsung yang disajikan SADIVE, mahasiswa diharapkan lebih sadar bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab bersama.
Pendekatan tersebut dinilai relevan dengan kondisi saat ini, mengingat data Korlantas Polri 2024 menunjukkan lebih dari 152 ribu kasus kecelakaan melibatkan kelompok usia 17–25 tahun. Kanit Kamsel Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Santa Yulia, SH, menilai metode experiential learning yang diterapkan SADIVE lebih efektif dibandingkan edukasi konvensional. Menurutnya, mahasiswa lebih mudah menyerap pesan keselamatan melalui aktivitas yang interaktif, visual, dan dekat dengan situasi nyata.
Mengusung tema “DRIVERSE: Navigating the World of Safety”, pameran dua hari ini mengajak mahasiswa untuk melihat risiko, mengenali perilaku, dan mengambil keputusan berkendara secara bertanggung jawab. Konsep “See, Reflect, Act” diaplikasikan melalui berbagai booth, seperti Investigasi TKP, Memory Card Rambu Lalu Lintas, Mitos atau Fakta bersama Polisi, Simulasi Parkir Tim, hingga Emergency Case yang menantang peserta menghadapi situasi darurat.
Pada booth Investigasi TKP, peserta menganalisis kronologi kecelakaan hingga menarik kesimpulan penyebab dan langkah pencegahannya. Permainan Memory Card menguatkan ingatan visual terkait rambu lalu lintas, sedangkan sesi Mitos atau Fakta membantu meluruskan persepsi keliru yang sering terjadi di jalan. Simulasi parkir berbasis kerja sama tim melatih koordinasi dan komunikasi, sementara booth Emergency Case membuat peserta memilih perlengkapan yang tepat dalam situasi darurat seperti ban bocor atau rem blong.
Benaya Christofer Ferdianato, mahasiswa Visual Communication Design yang mengikuti kegiatan tersebut, mengaku mendapat pengalaman berharga. “Saya sering memakai headset untuk dengar musik saat bermotor, dan hal itu pernah membuat saya jatuh. Sekarang saya lebih memilih berkendara dengan penuh konsentrasi,” ungkapnya.
Head of Student Affairs Universitas Ciputra Surabaya, Novi Rosita, S.Psi., M.M., menegaskan bahwa mahasiswa angkatan 2025 diwajibkan mengikuti program ini. Menurutnya, SADIVE 2025 dirancang sebagai edukasi keselamatan yang fun, kolaboratif, dan relevan dengan keseharian mahasiswa. “Kami ingin mereka pulang dengan kesadaran baru bahwa keselamatan bukan hanya aturan, tetapi budaya yang harus dibangun sejak dini,” ujarnya.
Melalui SADIVE 2025, UC menegaskan komitmennya membentuk generasi muda yang lebih sadar, cerdas, dan bertanggung jawab dalam berkendara.(bro)
- Dipublikasi Pada 20 November 2025
- Baru Saja di Update Pada November 20, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
