Infosurabaya.com – Suasana BG Junction Mall Surabaya memancarkan energi kompetitif sekaligus edukatif saat 208 peserta Cap Kapal Checkmate Junior Championship 2025 bertarung pada 27 April lalu. Event yang menyasar kategori usia 10-12 tahun dan SMP ini bukan sekadar turnamen biasa, melainkan batu loncatan menuju kancah catur nasional bahkan internasional. Antusiasme terlihat dari interaksi intens orang tua dan pelatih yang mendiskusikan sistem pairing Swiss 5 babak, menunjukkan betapa dunia catur Jawa Timur sedang dipupuk dengan serius.
Hesnud Daulah, M.Psikolog, selaku ketua penyelenggara dari King Knight Creative, membeberkan alasan di balik pemilihan format 15 menit + 5 detik per gerakan. “Ini adalah simulasi tekanan nyata di turnamen besar. Anak-anak belajar mengambil keputusan strategis dalam waktu terbatas,” paparnya. Sistem ini juga mendorong adaptasi cepat, di mana peserta harus membaca pola lawan sekaligus mengelola waktu secara efisien.
Eksperimen format tersebut berhasil memunculkan bakat-bakat tersembunyi. Beberapa peserta yang awalnya dianggap underdog justru mencatatkan kemenangan telak berkat kemampuan membaca peluang di detik-detik kritis. Hal ini sejalan dengan visi Percasi Surabaya untuk menciptakan grandmaster muda yang tak hanya andal secara teknis, tapi juga tangguh secara mental.
Puncak acara menjadi semakin berkesan dengan kehadiran Salwa Nadia Maharani, atlet catur kebanggaan Surabaya yang baru saja meraih medali perunggu PON 2024. Ekshibisi simultannya sukses memukau penonton saat ia menaklukkan 10 pemain junior sekaligus tanpa conceding satu pun kekalahan. “Saya dulu mulai seperti mereka. Turnamen seperti inilah yang membentuk mental saya,” ujar mahasiswi ITS tersebut dengan mata berbinar.
Kisah Salwa menjadi bukti nyata bahwa ekosistem catur Jawa Timur memiliki rantai pembinaan yang solid. Dari turnamen lokal seperti Cap Kapal Checkmate, atlet seperti dia bisa menembus level nasional hingga internasional. “Kuncinya adalah konsistensi dan dukungan sistemik,” tambahnya, sembari menyebut betapa pentingnya peran pelatih dan orang tua dalam menjaga motivasi anak.
Yang membedakan Cap Kapal Checkmate dengan turnamen sejenis adalah rencana berkelanjutan pasca-event. Hesnud menjelaskan bahwa para juara dari setiap kategori akan dipertemukan kembali dalam turnamen akhir tahun untuk memperebutkan gelar Juara Absolut. “Kami sedang menyusun program pelatihan intensif bagi 20 peserta terbaik. Targetnya, mereka bisa bersaing di FIDE Rated International 2026,” tegasnya.
Kolaborasi dengan Disbudporapar Surabaya dan Percasi Jatim juga akan diperkuat. “Ini tentang menciptakan siklus. Dari turnamen, kami identifikasi bakat, lalu berikan pendampingan khusus,” jelas Yanuar Hermawan, perwakilan Disbudporapar yang hadir memberikan dukungan. Langkah ini diharapkan bisa menempatkan Jawa Timur sebagai kandangnya grandmaster masa depan.
- Dipublikasi Pada 28 April 2025
- Baru Saja di Update Pada April 28, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
