Infosurabaya I Surabaya – Temuan mengejutkan BNN Jawa Timur terkait 15 siswa SMP dan SMA positif narkoba di kawasan Jalan Kunti, Surabaya, memicu respons dari Dewan Pendidikan Jawa Timur.
Ali Yusa, perwakilan Dewan Pendidikan Jatim, menyatakan bahwa hasil tes urine tersebut menjadi peringatan serius tentang masifnya penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan.
“Ini bukan hal baru, sebenarnya sudah terjadi sejak dekade 1980-an. Namun, skala dan kemudahannya saat ini menjadi perhatian serius,” ujar Ali Yusa, Jumat (14/11/2025) petang.
Baca Juga : Miris! Tes Urine di Surabaya, 15 Siswa SMP Positif Narkoba
Ia menambahkan, temuan ini mencerminkan akses mudah terhadap narkoba dan rapuhnya karakter sebagian siswa. Ali Yusa menekankan pentingnya sinergi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam memutus rantai narkoba melalui pendekatan holistik yang mengutamakan pencegahan sejak dini. Peran orang tua sebagai fondasi utama pembentukan karakter dinilai sangat krusial.
“Kehangatan pengasuhan, komunikasi terbuka, dan keteladanan di rumah adalah tameng pertama bagi anak-anak,” katanya.
Selain itu, lingkungan sosial dan teman sebaya juga memiliki pengaruh besar. Pengawasan sebaya (peer monitoring) dan kelompok positif berbasis komunitas sekolah dapat menjadi strategi efektif untuk saling menjaga dan menciptakan budaya anti narkoba.
Lebih lanjut, Ali Yusa menyoroti perlunya penguatan pendidikan karakter yang setara, bahkan lebih penting, daripada prestasi akademik. Ia mengusulkan agar nilai rapor yang selama ini berbasis capaian akademis dialihkan menjadi rapor nilai yang menilai value, kebiasaan, sikap, dan kesiapan karakter anak sejak dini.
“Rapor value ini dapat menjadi alat komunikasi yang lebih bermakna antara sekolah dan orang tua untuk memastikan bahwa pendidikan karakter benar-benar dibangun bersama sebagai benteng utama melawan narkoba di kalangan pelajar,” jelasnya.
Ali Yusa mengusulkan agar penerapan rapor nilai ini dimulai pada pendidikan dasar, mulai dari kelas 1 hingga kelas 5 sekolah dasar, dengan penguatan pendidikan karakter.
“Dengan menguatkan pendidikan karakter sejak dini, kita berharap dapat mengatasi persoalan narkoba di kalangan pelajar,” pungkasnya.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 14 November 2025
- Baru Saja di Update Pada November 14, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
