Quantcast

DPD RI Lia Istifhama Tekankan Ibu sebagai Fondasi Bangsa dan Penentu Masa Depan Generasi – Kabar Surabaya

SURABAYA (( Info Surabaya)) – Momentum Hari Ibu yang diperingati setiap 22 Desember menjadi ruang refleksi mendalam bagi Senator DPD RI, Lia Istifhama. Perempuan yang akrab disapa Ning Lia ini menegaskan bahwa Hari Ibu bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan pengakuan atas peran strategis perempuan—khususnya ibu—dalam membangun ketahanan keluarga sekaligus mendorong kemajuan bangsa di era digital.

Menurut Ning Lia, Hari Ibu harus dimaknai sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi perempuan Indonesia dalam sejarah perjuangan dan pembangunan nasional.

“Ibu bukan hanya sosok di ranah domestik, tetapi fondasi utama pembentuk karakter generasi penerus. Kebahagiaan dan kualitas hidup ibu sangat menentukan masa depan anak-anak dan wajah bangsa ke depan,” ujar Ning Lia, keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Putri KH Maskur Hasyim ini memandang Hari Ibu sebagai momentum kesadaran kolektif untuk terus memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender. Ia menekankan pentingnya akses setara bagi perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum, serta terbebas dari kekerasan dan diskriminasi.

“Hari Ibu adalah simbol persatuan perempuan Indonesia. Di sinilah kita menegaskan kembali bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam kebangkitan dan keberlanjutan bangsa,” tegasnya.

Dalam refleksi keislaman, Ning Lia menekankan bahwa kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan dalam keluarga. Ibu adalah al-ummu madrasatul ula, madrasah pertama bagi anak-anaknya.

“Jika kita ingin melihat wajah bangsa di masa depan, lihatlah bagaimana para ibu hari ini mendidik anak-anaknya. Di sanalah akidah, akhlak, dan karakter dasar ditanamkan,” tuturnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dalam Islam dan nilai-nilai kemanusiaan universal, ibu dimuliakan sebagai penentu arah keluarga bahkan bangsa. Menghormati ibu adalah jalan kemuliaan yang mengantarkan pada kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana pesan bahwa surga berada di telapak kaki ibu.

Pada momentum Hari Ibu ini, Ning Lia—yang belum lama ini meraih DetikJatim Award—merumuskan bangunan nilai CINTA sebagai spirit peran ibu dalam penguatan pendidikan generasi bangsa, khususnya di era digital.

CINTA mencakup Care, kepedulian ibu terhadap perkembangan pendidikan anak; Integrity, keteguhan dan konsistensi ibu dalam mendampingi pertumbuhan anak secara bertahap dan rabbani; Nimble, respons cepat ibu terhadap kebutuhan dan persoalan anak; Touch, sentuhan fisik dan emosional sebagai stimulus penting bagi perkembangan kognitif, afeksi, dan motorik anak; serta Advice, nasihat kebajikan sebagai pondasi kebijaksanaan dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan.

“Spirit CINTA ini bukan hanya tentang afeksi, tetapi juga kepemimpinan. Ibu adalah pemimpin pertama dalam kehidupan anak,” ujar Ning Lia, seraya mengutip hadis yang menegaskan bahwa setiap individu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.

Di tengah tantangan era digital, Wakil Rakyat yang dikenal sebagai salah satu senator terpopuler dan paling disukai ini menegaskan bahwa empati dan keteladanan ibu menjadi semakin krusial. Empati yang kuat menjadikan ibu sebagai penjaga moral, pendidikan, dan masa depan generasi bangsa.

“Ketika seorang ibu mampu menjaga, mendidik, dan membahagiakan anak-anaknya, sejatinya ia sedang berinvestasi bagi lahirnya generasi berilmu dan bermoral untuk negeri ini,” pungkasnya. (*)

Continue Reading

  • Dipublikasi Pada 22 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 22, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow