surabaya/” title=”pemkot surabaya”>Pemkot Surabaya mengajak warga untuk selalu waspada serta kesadaran individu dengan melakukan mitigasi bencana mengurangi korban saat etrjadi bencana. (Foto: Dok Humas Pemkot/bs)
Infosurabaya.com – Pemerintah surabaya/” title=”Kota Surabaya”>Kota Surabaya menegaskan bahwa kesiapsiagaan bencana tak cukup bertumpu pada pemerintah. Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem hingga gempa, setiap warga diminta menjadi “benteng pertama” yang memahami langkah penyelamatan diri.
Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, mengatakan kesadaran individu adalah kunci mitigasi.
“Setiap warga harus tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi,” ujarnya, Rabu (11/12/2025).
Ia mencontohkan, saat hujan deras atau angin kencang, warga yang sadar risiko tidak berteduh di bawah pohon atau papan reklame, tetapi mencari bangunan aman atau menunda perjalanan. Langkah-langkah sederhana semacam ini, kata Irvan, menjadi mitigasi paling konkret.
Berdasarkan pemetaan BPBD, potensi bencana yang paling perlu diwaspadai yakni:
- Gempa bumi,
- Cuaca ekstrem,
- Kebakaran, termasuk insiden pohon tumbang akibat angin kencang.
Mitigasi terhadap risiko tersebut dilakukan lewat edukasi lintas lembaga, mulai dari sekolah hingga komunitas warga.
BPBD menggerakkan program Satuan Pendidikan Siaga Bencana untuk siswa PAUD hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Edukasi dilakukan bersama berbagai OPD lain, seperti DLH, DSDABM, DPKP, hingga Satpol PP.
Kolaborasi ini kini merambah ke pondok pesantren. OPD terkait melakukan edukasi dan pemeriksaan infrastruktur, mulai pengelolaan sampah, perawatan saluran air, hingga pengecekan kondisi bangunan pesantren.
Untuk mempercepat penanganan insiden, BPBD memperluas akses pelaporan darurat. Selain Call 112, warga kini bisa mengirim laporan lewat WhatsApp di nomor 0811-3111-2112.
Pemkot juga menambah 10 posko terpadu yang tersebar di seluruh Surabaya dan beroperasi 24 jam. Posko ini ditempatkan di kawasan strategis seperti Arif Rahman Hakim, Wiyung, Jemursari, Dukuh Pakis, Tandes, hingga Dukuh Menanggal.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Linda Novanti, mengingatkan bahwa mitigasi bencana juga bergantung pada kepedulian bersama.
“Gotong royong itu sangat efektif. Warga bisa mulai dari memastikan saluran air bersih dan menyiapkan dokumen penting saat musim hujan,” ujarnya.
Linda menambahkan, disiplin berlalu lintas pun menjadi bagian dari mitigasi karena banyak kerugian justru muncul dari ketidakwaspadaan di jalan raya. ((Red))
- Dipublikasi Pada 12 Desember 2025
- Baru Saja di Update Pada Desember 12, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
