Infosurabaya.com – Untuk menjaga stabilitas harga serta memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan aman dan nyaman selama periode libur akhir tahun. Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pengawasan harga dan ketersediaan stok.
Pengawasan dilakukan secara terpadu oleh Pemkot Surabaya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan Kepolisian. Sejumlah titik menjadi sasaran pemantauan, mulai dari Pasar Sememi, pangkalan dan agen LPG, toko modern, hingga distributor ayam potong.
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, mengatakan fokus utama pengawasan adalah memastikan pasokan bahan pokok tetap cukup dan distribusinya berjalan lancar, sekaligus mencegah praktik penimbunan.
Hasil pemantauan menunjukkan harga kebutuhan pokok secara umum masih relatif stabil. Namun, beberapa komoditas mengalami fluktuasi, terutama cabai rawit. Agung menjelaskan, kenaikan harga cabai dipicu cuaca ekstrem yang membuat kualitas panen cepat menurun dan pasokan berkurang.
“Harga cabai memang sempat naik, tetapi fluktuasinya sangat cepat dan dipengaruhi kondisi cuaca,” ujar Agung dalam keterangannya yang dikutip, Kamis (18/12/2025).
Ia menyebut harga cabai rawit yang sebelumnya sempat menembus Rp80.000 per kilogram, kini turun menjadi sekitar Rp50.000 per kilogram di Pasar Keputran per 15 Desember 2025.
Selain cabai, harga bawang merah yang sempat naik juga dilaporkan kembali turun ke kisaran Rp35.000 per kilogram.
Foto: Dok Humas Pemkot/bs
Sementara itu, harga daging dan telur relatif stabil. Daging ayam tidak mengalami kenaikan, sedangkan daging sapi berada di kisaran Rp115.000 per kilogram, masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp120.000.
Dari sisi ketersediaan, Pemkot memastikan stok beras dan LPG dalam kondisi aman. Bahkan, indeks ketersediaan beras di Surabaya tercatat mencapai angka delapan, yang berarti stok mencukupi hingga delapan bulan ke depan.
Untuk menahan laju kenaikan harga, Pemkot Surabaya juga mengoptimalkan peran Kios TPID. Melalui kios ini, bahan pangan disalurkan langsung ke pedagang pasar dengan harga lebih rendah, sehingga membantu menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen.
Tak hanya soal harga dan stok, pengawasan juga menyasar aspek keamanan pangan. Pemkot menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) untuk memeriksa produk olahan dan parsel Natal dan Tahun Baru, termasuk masa kedaluwarsa, izin edar, serta kondisi kemasan.
Agung menegaskan pengawasan akan dilakukan hingga tiga kali sepanjang Desember. Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying.
“Stok bahan pokok di Surabaya aman dan terus kami awasi menjelang Nataru,” ujarnya. ((Red))
- Dipublikasi Pada 18 Desember 2025
- Baru Saja di Update Pada Desember 18, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
