Quantcast

Hari Ibu 2025 , Zuhrotul Mar’ah Tekankan Ibu sebagai Fondasi Karakter Bangsa – Kabar Surabaya

SURABAYA (( Info Surabaya)) — Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah, menegaskan pentingnya peran sentral seorang ibu dalam struktur keluarga sekaligus pembangunan karakter bangsa. Hal tersebut disampaikannya dalam momentum peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.

Menurutnya, ibu bukan sekadar pendamping dalam rumah tangga, melainkan sosok “menteri serba bisa” yang menjadi fondasi utama dalam membentuk generasi masa depan.

“Ibu itu harus all round, serba bisa. Bisa menjadi menteri keuangan yang mengelola anggaran keluarga, menteri kesehatan yang menjaga gizi seimbang, hingga menteri pendidikan. Ibu adalah Madrasatul Ula, sekolah pertama dan utama bagi anak-anaknya,” ujar dr. Zuhro.

Ia juga menyampaikan pesan penting kepada para pria dalam memilih pasangan hidup. Menurutnya, memilih calon ibu tidak cukup hanya berpatokan pada penampilan fisik, tetapi harus mempertimbangkan karakter, kebiasaan, serta kualitas intelektual.

“Karena dari rahim seorang ibu akan lahir generasi masa depan. Tantangan zaman sekarang jauh lebih berat, terutama dengan derasnya arus informasi dan teknologi yang tidak terbendung,” tambahnya.

Pentingnya Ilmu Parenting dan Kolaborasi Orang Tua
Menanggapi tantangan era digital, dr. Zuhro menekankan pentingnya kemampuan orang tua dalam memfilter informasi yang dikonsumsi anak. Ia mendorong setiap pasangan, baik yang akan menikah maupun yang telah berkeluarga, untuk tidak meremehkan pentingnya ilmu parenting.

“Ilmu parenting itu harus dipraktikkan, bukan sekadar tahu. Jangan hanya mengejar sertifikat, tapi tidak ada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Ia juga membagikan panduan tiga fase dalam mendidik anak, yakni usia 0–7 tahun anak diperlakukan layaknya raja, 7–14 tahun dilakukan pengawasan dan pendampingan ketat, serta 14–21 tahun anak diposisikan sebagai sahabat.

Sebagai seorang dokter sekaligus legislator, dr. Zuhro turut merefleksikan perjuangan ibunya yang gigih bekerja tanpa mengabaikan pendidikan anak. Ia menekankan pentingnya komunikasi serta kerja sama antara suami dan istri dalam membangun pola asuh yang sehat.

Lebih lanjut, ia mengajak para ibu untuk berani memutus mata rantai pola asuh yang keliru di masa lalu.

“Kalau dulu orang tua kita mungkin mendidik dengan kekerasan, kita jangan mengulanginya. Kita sudah tahu ilmunya bahwa itu tidak baik. Tinggalkan masa lalu yang tidak nyaman dan terapkan ilmu parenting yang benar,” tuturnya.

Menutup keterangannya, dr. Zuhro mengajak seluruh ibu di Surabaya untuk terus meningkatkan kualitas diri.
“Harapannya, ibu-ibu mau upgrade diri. Hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan besok lebih baik dari hari ini. Evaluasi diri adalah kunci,” pungkasnya.

Continue Reading

  • Dipublikasi Pada 22 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 22, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow