Inovasi Mahasiswa Untag Surabaya Bantu Peternak Ayam Petelur dengan Teknologi IoT
infoSurabaya | Surabaya – Siapa sangka, pengalaman saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Mojokerto justru menginspirasi seorang mahasiswa untuk melahirkan karya inovatif yang bermanfaat bagi peternak ayam petelur.
Adalah Wahyu Enggar Jati, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya. Ia merancang sebuah sistem berbasis Internet of Things (IoT) yang mampu mengendalikan suhu dan pencahayaan kandang ayam secara otomatis. Karyanya diberi judul “Sistem Pendingin dan Penerangan Berbasis IoT dengan Pengendalian Histeresis untuk Meningkatkan Produktivitas Peternakan Ayam Petelur”, dengan bimbingan dosen Supangat, Ph.D., ITIL., COBIT., CLA., CISA.
Enggar menjelaskan, suhu dan kelembapan menjadi faktor paling krusial dalam menjaga kenyamanan ayam. Ayam petelur hanya bisa tumbuh optimal di suhu 25,9–29,9 derajat Celcius. Begitu melebihi batas, ayam akan mengalami stres, kualitas telur menurun, dan hasil panen pun merosot. “Peternak yang menggantungkan hidupnya dari hasil telur tentu sangat dirugikan,” ujar mahasiswa asal Magetan itu.
Berangkat dari keresahan tersebut, Enggar merancang sistem pintar dengan, mikrokontroler ESP32, sebagai pusat kendali. Sistem ini memanfaatkan berbagai sensor DHT22 untuk suhu dan kelembapan, TSL2561 untuk intensitas cahaya, MQ-135 untuk mendeteksi gas amonia, hingga HC-SR04 untuk mengukur ketinggian air. Semua data bisa dipantau secara real-time melalui IoT, sehingga peternak dapat mengetahui kondisi kandang kapan saja, bahkan dari jauh.
Yang menarik, sistem ini juga fleksibel. Lampu kandang bisa dikendalikan otomatis maupun manual, disesuaikan dengan musim. Saat musim hujan, mode otomatis berbasis cahaya lebih efektif karena kandang biasanya ditutup rapat. Sementara di musim kemarau, mode manual berbasis waktu lebih sesuai, sebab kandang lebih terbuka untuk sirkulasi udara.
Enggar, yang akan diwisuda pada 30 Agustus 2025 dengan IPK 3,43, berharap inovasinya bisa menjadi solusi nyata bagi peternak ayam. “Saya ingin teknologi ini membantu mereka menjaga produktivitas, sehingga hasil panen lebih stabil dan kesejahteraan peternak ikut meningkat,” tuturnya penuh harap.
Sementara itu, dosen pembimbing Supangat, mengaku karya mahasiswanya ini sangat tepat guna untuk diterapkan di masyarakat terutama peternak telur. Dengan demikin inovasi bisa dimnfaatkan oleh peternak.
Dengan menggunakan suatu sistem terhadap perubahan suhu, ini akan diaplikasikan kepada peternak ayam. “Jadi bagaimana sebuah perubahan di suhunya kelembabannya dibuatkan sebuah aplikasi yang nanti secara apa secara otomatis akan merespon keadaan yang ada di dalam kandang ayam itu sehingga memungkinkan paling tidak dengan alat ini, secara otomatis.” Terang Supangat
“Harapan kita, dosen dan mahasiswa, dari penelitian ini, dan alat yang sudah digunakan, bisa dimaksimalkan oleh masyarakat, sehingga peran untuk mengoptimalkan daya jualnya, daya pengelolaan di kandang ternak ini juga bisa maksimal,” tandasnya
Dari sebuah pengalaman KKN sederhana, lahirlah sebuah karya yang tak hanya membanggakan kampus, tetapi juga memberi manfaat bagi banyak orang.(bro)
- Dipublikasi Pada 27 Agustus 2025
- Baru Saja di Update Pada Agustus 27, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
