Quantcast

ITS Beri Keringanan UKT dan Kirim Bantuan untuk Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatera

Infosurabaya.com – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mencatat 139 mahasiswanya berasal dari wilayah yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Kampus menyiapkan serangkaian bantuan, mulai dari keringanan hingga pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi keluarga mahasiswa yang terdampak langsung.

Rektor ITS, Bambang Pramujati, mengatakan sejumlah mahasiswa kehilangan rumah dan mata pencaharian keluarga akibat bencana tersebut.

“Kami ingin memastikan mereka tetap bisa melanjutkan kuliah tanpa terbebani kondisi keluarga yang sedang berduka,” ujarnya saat melepas keberangkatan Satgas Kemanusiaan ITS, Senin (8/12/2025).

Dari total mahasiswa terdampak, lima di antaranya dikategorikan mengalami dampak berat, sehingga membutuhkan pendampingan intensif, termasuk asesmen kebutuhan pembiayaan. ITS juga menyiapkan dukungan psikososial bagi mahasiswa yang masih dalam masa pemulihan.

Tak hanya mahasiswa, ITS juga menyalurkan bantuan untuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik) yang terdampak. Kolaborasi dengan Yayasan Manarul Ilmi (YMI), Ikatan Alumni (IKA) ITS, serta jejaring relawan berhasil menghimpun donasi sekitar Rp 300 juta.

Dana tersebut berasal dari IKA ITS Rp 58 juta, Satgas ITS Rp 59 juta, YMI sekitar Rp 104 juta, serta kontribusi perusahaan alumni dan jaringan sekolah mitra.

Bantuan diwujudkan dalam bentuk kebutuhan pokok seperti 7 ton beras, minyak goreng, gula, mi instan, garam, pembalut wanita, hingga perlengkapan bayi. Selain itu, ITS juga mengirimkan dukungan teknis berupa genset, lampu penerangan, 10.000 tablet vitamin, pakaian, seribu mukena, dan lima unit Starlink untuk memperkuat komunikasi di lokasi bencana.

Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat ITS, Fadlilatul Taufany, menyebut distribusi bantuan diprioritaskan ke Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Pameu di Aceh Tengah. Ketiga wilayah tersebut masih sulit diakses dan minim bantuan.

Gelombang pertama terdiri dari tenaga medis serta mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK). Tim berikutnya bertugas membawa peralatan teknis berukuran besar, termasuk instalasi air dan listrik untuk kebutuhan warga.

ITS juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta relawan untuk mempercepat distribusi ke wilayah terpencil.

Selain bantuan logistik, alumni Arsitektur ITS menyiapkan desain hunian sementara bagi warga yang kehilangan rumah. Konsep ini dirancang agar cepat dibangun, hemat biaya, namun tetap layak huni. Model hunian serupa sebelumnya telah diterapkan di lokasi bencana Lombok dan Semeru.

Rektor ITS mengapresiasi sinergi sivitas akademika dan alumni dalam misi kemanusiaan ini. Menurutnya, prinsip advancing humanity bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan melalui aksi nyata.

Program bantuan ini sekaligus mendukung target Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tanpa Kemiskinan, Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta Kota dan Permukiman Berkelanjutan, yang bertujuan mempercepat pemulihan masyarakat terdampak bencana. (BS/ITS)

  • Dipublikasi Pada 8 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 8, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow