Izul Fikri Ketua RW 02 Panjang Jiwo, Ingin Jadikan Wilayahnya Menjadi Kampung Hidroponik dan Herbal (dokpri)
infosurabaya.com | SURABAYA – Berawal dari curhat, siapa sangka ide dan gagasan sederhana dari seorang Ketua RW akhirnya bisa direalisasikan.
Izul Fikri adalah seorang Ketua RW 02 Kelurahan Panjang Jiwo Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya yang membawahi 07 RT. Berawal dari rasa keprihatinan akan lingkungan yang semakin berkurangnya area hijau di sekitar wilayah RW 02. Ditambah cuaca Surabaya yang akhir-akhir ini semakin membara panasnya.
“Kami Pengurus RW 02 mempunya keinginan agar wilayah RW 02 ini bisa hijau. Tapi tidak sekedar hijau, ada nilai plusnya juga. Maka tercetuslah ide untuk membuat tanaman Hidroponik.” jelas Izul.
Rupanya idenya mendapat sambutan positif dari para Ketua RT setempat. Dan kebetulan dia bertemu dengan salah satu Dosen ITS yang tinggal di wilayah RW 02 juga, yang menjadi warganya juga. Akhirnya muncul diskusi panjang sampai ada kata sepakat untuk membuat tanaman Hidroponik di lingkungan RW 02.
“Selaku Ketua RW, saya terus melakukan ikhtiar agar rencana saya menjadikan RW 02 Panjang Jiwo menjadi kampung Hidroponik dan Herbal bisa terwujud. Dan alhamdulillah ketemu dengan salah satu Dosen dr ITS yaitu ibu Ismaini. Sebenarnya berawal dari curhat, dan ternyata hari ini bisa terwujud Pelatihan Hidroponik yang di sponsori oleh surabaya/” title=”its surabaya”>ITS Surabaya.” ujar Izul.
Ismaini sendiri menjelaskan bahwa bermula dari bincang santai, dan dia menanyakan mau bikin kegiatan apa yang bermanfaat. Mimpi dari pak RW adalah daerahnya disini adalah hijau.
“Sebagai dosen, setiap tahun kan ada tri darma perguruan tinggi. Yaitu mengajar, mengabdi dan meneliti. Untuk mengabdi ini biasanya harusnya ada mitra. Selanjutnya saya mengusulkan ke ITS, yang kemudian diajukan ke Jakarta.”
Tambah Ismaini, karena lahan di wilayah RW 02 sangat sempit sehingga dianjurkan untuk membuat tanaman hidroponik.
Pelatihan seputar tanaman Hidroponik tersebut sudah memasuki hari kedua. Hari pertama adalah proses pengenalan tentang alat, yang butuh dirakit. Karena alat yang dirakit itu kalau beli instan masih mahal. Sehingga bisa dibuat melalui alat-alat yang gampang dibeli, dan belajar bagaimana cara merakitnya. Sedangkan hari kedua di malam hari dibeli konsep bagaimana membuat pupuk sendiri yang mengambil bahan-bahan yang ada dilingkungan sekitar.
“Untuk hari ini mulai praktek, dimana semua peserta diberi media tanam apung. Yang akan dimonitoring selama satu bulan. Kemudian melihat apakah prakteknya tersebut berhasil atau tidak.” papar Ismaini.
Apabila praktek tersebut tidak berhasil, akan didiskusikan apa penyebabnya, kendalanya dan bagaimana jalan keluarnya. Tapi kalau berhasil, tim sepakat memberi contoh alat tersebut yang baru satu. Karena yang ikut baru tiga RT. Nanti akan ditambah dua RT lagi untuk diberi contoh. Tim sudah menerjunkan mahasiswa ke tiga RT, untuk melihat situasi siapa yang mempunyai lahan yang tidak terpakai.
Semua peralatan yang dibutuhkan dalam proses penanaman Hidroponik ini adalah bantuan dari ITS melalui proposal yang diajukan ke Jakarta. Izul sebagai Ketua RW merupakan mitra dari ITS. Apabila kegiatan berhasil, setiap RT akan mendapat bantuan peralatan dan benih kecuali PH meter, bisa pinjam.
Harapan Izul, semoga kedepan benar-benar bisa terwujud RW 02 Panjang Jiwo jadi Kampung Hidroponik di Surabaya. (*red)
- Dipublikasi Pada 4 Oktober 2025
- Baru Saja di Update Pada November 20, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
