Quantcast

Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Surabaya Jamin Harga dan Stok Pangan Tetap Terkendali

Infosurabaya.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan harga serta ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Kota Pahlawan berada dalam kondisi aman dan terkendali menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Kepastian tersebut diberikan untuk menjaga stabilitas pangan sekaligus melindungi daya beli masyarakat di akhir tahun.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pengendalian harga bahan pokok di Surabaya masih berada dalam koridor kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat. Meski terdapat kenaikan pada sejumlah komoditas, khususnya cabai rawit, namun secara umum kondisi pasar masih stabil dan pasokan mencukupi.

“Kenaikan harga cabai rawit dipengaruhi faktor cuaca ekstrem dan gagal panen di daerah penghasil. Namun di Surabaya, harganya masih di bawah batas tertinggi yang ditetapkan kementerian,” ujar Eri Cahyadi, Minggu (14/12/2025).

Untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan selama periode Nataru, Pemkot Surabaya terus memperkuat koordinasi lintas sektor. Kerja sama dilakukan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya.

“Pemkot rutin melakukan koordinasi dengan OJK, Bank Indonesia, dan Forkopimda terkait pengendalian bahan pokok menjelang Nataru,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Antiek Sugiharti memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok di Surabaya dalam kondisi aman dan mencukupi. Menurutnya, sebagian besar harga komoditas pangan relatif stabil menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Secara umum harga kebutuhan pokok relatif stabil. Kenaikan yang cukup terasa hanya pada cabai rawit, sementara komoditas lainnya tetap stabil dan stoknya aman,” kata Antiek.

Ia menambahkan, Pemkot Surabaya akan melakukan pemantauan intensif terhadap harga, kualitas, dan ketersediaan bahan pangan di pasar-pasar tradisional maupun modern. Pengawasan tersebut meliputi produk makanan dan minuman, termasuk pemeriksaan masa kedaluwarsa.

“Sebanyak 12 komoditas utama menjadi fokus pengawasan, di antaranya daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, cabai merah besar, bawang merah, bawang putih, kedelai, gula, dan minyak goreng,” jelasnya.

Dengan kondisi tersebut, Antiek mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan tidak melakukan pembelian berlebihan. Selain untuk menjaga stabilitas pasar, langkah ini juga penting guna mencegah pemborosan pangan.

“Belanja secukupnya saja. Stok aman, dan pembelian berlebihan justru berpotensi menimbulkan food loss yang merugikan,” pungkasnya. (Raf)

  • Dipublikasi Pada 14 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 14, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow