Surabaya-Seorang mahasiswa di Surabaya, Jawa Timur, menciptakan inovasi sebuah game puzzle tentang ilmu pengetahuan alam, untuk siswa berkebutuhan khusus. Game yang sarat edukasi ini, bisa membuat siswa lebih aktif dan lebih mengenal dan menerima pelajaran yang diberikan melalui permainan. Inovasi Mahasiswa Universitas Dinamika mendapatkan medali emas, diajang lomba inovasi tingkat internasional yang diikuti oleh 16 negara.
Adalah Tegar Prasetiyo, mahasiswa Universitas Dinamika, berhasil membuat inovasi pendidikan tentang pembelajaran ilmu pengetahuan alam, melalui media game puzzle, yang terbuat dari kain flanel. Karya mahasiswa semester 3 ini, dibuat untuk siswa berkebutuhan khusus, agar lebih mudah untuk menerima pelajaran.” Mereka anak anak bisa belajar sambil bermain,” terangnya.
Lebih lanjut menurutnya, Game berupa mengenalkan siswa tentang tata surya, mulai Matahari hingga planet-planet. Game yang dibuat oleh mahasiswa asal jalan Kedung Anyar ini , mengajak para siswa yang berkebutuhan khusus untuk lebih aktif belajar dan mudah memahami tentang tata surya.
“Game ini, juga dilengkapi dengan fitur teknologi audio visual augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan dunia digital secara real-time. AR memungkinkan pengguna untuk melihat objek maya 2d atau 3d di dunia nyata pada tablet smartphone. Dimana siswa dapat melihat dan mendengarkan, tentang bumi dan planet lain melalui kartu yang discan pada tablet smartphone. “ ujar Tegar panggilan akrabnya.
Permainan edukasi ini memadukan, permainan secara fisik yaitu menata puzzle pada kain flannel, dan mendengarkan keterangan tentang tata surya fitur dari tablet smartphone.
Inovasi permainan edukasi yang dibuat mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual ini, terinspirasi dari keluhan guru sekolah luar biasa, yang ingin ada sebuah alat pembelajaran yang bisa membuat anak-anak senang belajar dan mudah mengerti.
Hebatnya, karya inovasi ini , berhasil mengantarkan Tegar menyabet medali emas dalam ajang lomba Internasional Science And Invention Fair 2024, yang diikuti oleh 16 negara, baik dari Asia maupun Eropa. Prestasi ini membuat kampus Tegar bangga dan memberinya apresiasi serta mendukung karyanya untuk dikembangkan. Pihak kampus juga membantu memberi hak kekayaan intelektual atas temuannya ini untuk dipatenkan.
“Kami sngat mengapresiasi sekali apa yang di raih mahasiswa kami, sebelum berlomb akmi selalsu memberikan msukan dan bimbingan agar materi yang dilombakan biasa bersaing dengan kontestan lain,” Ujar Bambang Hariadi selaku dosen pembimbing.
Rupanya Tegar Prasetiyo tak puas sampai di sini. Iya ingin mengembangkan dan membuat game-game edukasi
lainnya mengenai pelajaran dan ilmu pengetahuan lainnya. Ia berharap hasil inovasinya ini, bisa membantu siswa-siswa yang berkebutuhan khusus untuk lebih bisa menyerap pelajaran dengan baik dan benar.(bro)
- Dipublikasi Pada 23 Januari 2025
- Baru Saja di Update Pada Januari 23, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
