Mahasiswa UNAIR Ciptakan Sabun dari Limbah Cangkang Kerang Hijau (foto : *red)
infosurabaya.com | SURABAYA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 6 Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menciptakan sebuah inovasi unik dan ramah lingkungan berupa sabun alami berbahan dasar limbah cangkang kerang hijau. Ide kreatif itu muncul sebagai solusi atas menumpuknya limbah cangkang kerang hijau di kawasan pesisir Desa Ngawen, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.
“Pada saat survey awal kami diberitahu oleh perangkat desa bahwa masalah utama di Desa
Ngawen adalah penumpukan limbah cangkang kerang hijau. Dari situ kami mencari solusi
bagaimana agar limbah tersebut tidak menumpuk terlalu banyak dan mengotori lingkungan,” terang Abdur Rahman Akhtar, ketua kelompok tersebut.
Mahasiswa KKN ini terdiri dari Abdur Rahman Akhtar, Erla Banowati, Safira Dwi Putri
Rahayu, Nadya Frida Sari, Savira Gading Yustitia, Bramantya Leo Wijaya, Salomina Santhie
Urlialy, Prafangasta Naomi Jesica Utomo, dan Valerio Septanziilal Da Conceicao. Mereka
memutuskan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengolah limbah cangkang kerang
hijau melalui program kerja “Shell Soap”. Limbah tersebut diubah menjadi produk bernilai
ekonomis sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibat penumpukan cangkang
kerang hijau.
Akhtar menerangkan bahwa proses pembuatan sabun dari limbah cangkang kerang hijau
didemonstrasikan di depan warga Desa Ngawen. Sasaran kegiatan tersebut ialah seluruh
warga desa, khususnya ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
“Sasaran program kami ialah seluruh warga Desa Ngawen. Namun, kami disarankan oleh
perangkat desa untuk masuk ke dalam acara ibu-ibu PKK sebab ibu-ibu PKK di Desa
Ngawen termasuk sangat aktif,” tambahnya.
Proses Pembuatan Sabun dari Limbah Cangkang Kerang Hijau
Akhtar menerangkan bahwa pembuatan sabun diawali dengan pencucian limbah cangkang
kerang hijau lalu dikeringkan di bawah sinar matahari. Kemudian, limbah cangkang kerang
hijau dibakar selama 7 hingga 8 jam. Setelah dibakar, limbah cangkang kerang hijau akan
hancur.
“Setelah hancur, kita saring untuk memisahkannya dari arang. Pembakaran cangkang
kerang hijau akan menghasilkan kapur sirih. Kapur sirih itu selanjutnya dicampur dengan
minyak goreng, abu soda, dan air. Lalu, diaduk sekitar 1 jam dan ditaruh di wadah. Diamkan sekitar 2 hingga 4 minggu. Jangan lupa menambahkan parfum agar sabun yang dihasilkan wangi,” terangnya.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa program itu akan bermanfaat bagi warga desa apabila
mereka mampu menerapkannya dengan baik dan berkelanjutan. Melalui program tersebut,
limbah cangkang kerang hijau yang bertumpuk akan dapat berkurang.
“Kemarin kami juga mengecek lokasi limbah cangkang kerang hijau yang ternyata bisa
memakan tempat hingga beberapa hektar dan menimbulkan bau yang tidak sedap,
mencemari lingkungan. Nah, melalui program itu bisa membantu mengurangi limbah
cangkang kerang hijau dengan dimanfaatkan menjadi barang baru,” tuturnya.
Mahasiswa UNAIR itu berharap warga Desa Ngawen dapat mengimplementasikan pembuatan sabun dari cangkang kerang hijau agar masalah limbah tersebut bisa berkurang
atau bahkan hilang.
“Kami juga berharap semoga sabun yang dihasilkan dapat bernilai ekonomis,” pungkasnya.(*red)
- Dipublikasi Pada 28 Juli 2025
- Baru Saja di Update Pada Juli 28, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
