Infosurabaya – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan dilaksanakan serentak secara nasional dalam tiga hari ke depan, tepatnya pada Senin (6/1/2025).
Namun, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat sebelum mengambil langkah lebih lanjut terkait program ini.
“Kami belum tahu pasti mekanismenya seperti apa. Nanti kami akan koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah provinsi untuk mengetahui model pelaksanaannya, karena sejauh ini belum ada kepastian,” ujar Eri saat dikonfirmasi pada Jumat (3/1/2025).
Berdasarkan rencana awal, program ini akan diluncurkan di setiap provinsi secara bertahap. Eri sendiri belum mendapat kepastian apakah Surabaya akan menjadi salah satu kota percontohan. Pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
“Kita masih menunggu. Kami sudah melakukan beberapa kali uji coba di sejumlah sekolah, tetapi untuk implementasi yang lebih luas kami menanti arahan dari provinsi mengenai sekolah mana saja yang akan menjadi sasaran uji coba berikutnya,” jelasnya.
Jika mengacu pada pembahasan sebelumnya, Surabaya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1,1 triliun yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). “Anggarannya sudah tersedia, sebesar Rp1,1 triliun,” tegas Eri.
Eri optimis bahwa program MBG ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami siap membantu UMKM yang belum memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Dinkopumdag) akan mendampingi mereka dalam proses pengurusan NIB. Selanjutnya, kami akan melakukan pemantauan berkala terhadap UMKM tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut, Eri merencanakan pembinaan bagi UMKM yang selama ini terlibat dalam program permakanan untuk mendukung keberhasilan program MBG.
“Jika perputaran dana saat ini baru mencapai Rp100 miliar, maka target kami adalah meningkatkan hingga Rp1 triliun. Dengan demikian, akan semakin banyak UMKM yang terlibat,” imbuhnya.
Sebelumnya, Dadan Hindayana selaku Kepala Badan Gizi Nasional mengungkapkan optimismenya bahwa jumlah penerima manfaat program ini akan meningkat lebih dari 15 juta orang pada Agustus 2025.
Untuk informasi lebih lanjut terkait perkembangan di Surabaya, Anda bisa membaca artikel lainnya seperti Daftar Harga Besi Terbaru Surabaya atau Puskesmas di Surabaya.
- Dipublikasi Pada 3 Januari 2025
- Baru Saja di Update Pada Januari 3, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
