Infosurabaya.com – Rapat dengar pendapat (RDP) Pansus BUMD DPRD Jawa Timur di Balai Kota Batu menyoroti kinerja PT Jatim Graha Utama (JGU) dan tiga anak perusahaannya dengan sikap kritis, karena paparan manajemen belum ditopang data yang lengkap dan terukur.
Rapat yang dipimpin Ketua Pansus BUMD dr. Agung Mulyono beserta Wakil Ketua Nasih Aschol dibuka oleh Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf dan Wakil Ketua Sri Wahyuni, dengan hadirnya sejumlah anggota Pansus.
Dalam rapat perdana tersebut, Agung menyatakan data yang disampaikan JGU belum diperiksa utuh oleh tenaga ahli, sehingga Pansus belum bisa mendalami revenue, profit, dan potret keuangan BUMD. Paparan yang diberikan juga dinilai masih bersifat normatif dan cenderung janji ke depan.
“Kami memberi tenggat waktu dua hari agar seluruh laporan kinerja dan keuangan dilengkapi. Bicaranya harus by data, supaya terukur untuk bahan rekomendasi,” tegas Agung, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jatim, Rabu (17/12/2025) malam.
Baca Juga : DPRD Jatim Soroti Pengangguran Lulusan SMK dan SMA dalam APBD 2026
Selain itu, dia juga mempertanyakan mengapa rumah sakit milik Pemprov Jatim lebih memilih pihak swasta untuk pengelolaan limbah B3, dan menuntut jawaban yang didasarkan data objektif dari sisi kualitas, harga, dan pelayanan.
Karena Direktur Utama JGU sedang sakit dan paparan belum maksimal, Pansus sepakat menunda pendalaman rapat ke agenda berikutnya. Agung menegaskan bahwa Pansus dibentuk bukan untuk mencari kesalahan, melainkan memperbaiki kinerja BUMD secara menyeluruh guna meningkatkan PAD Jatim.
Nasih Aschol juga menambahkan bahwa rapat kali ini belum bisa ditarik kesimpulan karena minimnya data yang disampaikan, meskipun sudah ada beberapa catatan penting yang akan didalami selanjutnya.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 18 Desember 2025
- Baru Saja di Update Pada Desember 18, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
