InfoSurabaya.com- Surabaya kembali menjadi sorotan setelah Satpol PP Kota Surabaya melakukan penertiban besar-besaran terhadap pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang Jalan Kenjeran, Kapasari, hingga Ngaglik.
Penertiban ini bertujuan mengurangi kecelakaan dan kemacetan yang kerap melanda kawasan tersebut.
Kamu pasti tahu betapa frustrasinya menghadapi jalanan macet saat jam sibuk, kan?
Nah, itulah salah satu alasan utama penertiban ini dilakukan. Para PKL kerap berjualan di atas trotoar dan saluran air, memaksa pejalan kaki turun ke jalan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Penempatan lapak-lapak di bahu jalan juga mempersempit ruang kendaraan, menciptakan titik-titik kemacetan yang bisa berujung pada insiden tak terduga.
Menurut pihak Satpol PP, sebelum operasi ini digelar, mereka sudah beberapa kali memberikan sosialisasi dan imbauan kepada para pedagang.
“Kami minta mereka mematuhi aturan dengan tidak berjualan di atas pedestrian maupun bahu jalan,” kata seorang petugas yang terlibat dalam penertiban.
Namun, imbauan tersebut tidak sepenuhnya diindahkan.
Langkah tegas ini akhirnya diambil untuk mengutamakan keselamatan pengguna jalan.
Pengendara yang harus berbelok mendadak demi menghindari lapak PKL sering kali terlibat kecelakaan ringan.
Tak sedikit pula pejalan kaki yang terpaksa berjalan di jalan raya akibat trotoar yang dipenuhi barang dagangan.
Penertiban yang berlangsung tertib ini mendapat beragam tanggapan dari warga. Sebagian besar mendukung langkah tersebut karena manfaatnya langsung terasa.
“Jadi lebih lega. Semoga tidak ada lagi kecelakaan karena trotoarnya sudah bersih,” ujar Rani, salah satu warga yang sering melintas di Jalan Kenjeran.
Namun, tidak semua pihak sepenuhnya setuju. Beberapa pedagang berharap ada solusi yang lebih manusiawi, seperti relokasi ke lokasi yang lebih layak.
Mereka merasa penertiban saja tanpa opsi berjualan yang jelas akan mempengaruhi penghasilan mereka secara signifikan.
Penertiban PKL ini menjadi pengingat penting bahwa keseimbangan antara ruang publik dan aktivitas ekonomi harus dijaga. Dengan jalanan yang lebih tertib, risiko kecelakaan bisa ditekan.
Tapi tentu saja, solusi jangka panjang yang adil juga perlu dipikirkan. Bagaimana menurutmu, langkah seperti apa yang sebaiknya diambil- ***
- Dipublikasi Pada 15 Januari 2025
- Baru Saja di Update Pada Januari 17, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
