Infosurabaya I Surabaya – Penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi selama dua bulan ke depan telah memicu kekhawatiran serius terkait dampak ekonomi bagi masyarakat Jawa Timur bagian timur.
Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Satib, mengatakan bahwa penutupan ini mengganggu mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi secara signifikan.
“Penutupan Jalur Gumitir ini berdampak besar pada biaya hidup dan aktivitas ekonomi masyarakat. Akses utama kini hanya melalui jalur utara via Baluran, yang menyebabkan biaya perjalanan melonjak,” ujar Satib pada Senin (11/8/2025).
Satib mendesak percepatan penyelesaian Jalur Lintas Selatan (JLS) sebagai solusi alternatif untuk mengurangi dampak negatif penutupan Gumitir. Ia menekankan bahwa jika JLS sudah tersambung, dampaknya tidak akan separah saat ini.
Komisi D DPRD Jawa Timur menjadwalkan kunjungan kerja ke Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) pada hari Senin (11/8) hingga besok Selasa (12/8) untuk membahas progres perbaikan Jalur Gumitir dan percepatan pembangunan JLS yang masih tersisa sekitar 59 kilometer.
Kendati demikian, Satib menegaskan pentingnya kualitas perbaikan jalan dan meminta BBPJN untuk memperhatikan kepentingan masyarakat, bukan hanya keuntungan kontraktor. Selain itu, Satib menyoroti kendala utama penyambungan JLS Jember – Banyuwangi, yaitu pembebasan lahan, termasuk kawasan yang bersinggungan dengan Taman Nasional.
Disamping itu juga, ia mendesak koordinasi yang lebih cepat antara BBPJN dan pengelola Taman Nasional demi kepentingan publik. Kondisi geografis Jalur Gumitir yang rawan longsor dan pohon tumbang saat curah hujan tinggi juga menjadi perhatian serius.
Sebagai informasi, jalur nasional yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi melalui kawasan Alas Gumitir ditutup total mulai 24 Juli hingga 24 September 2025. Penutupan ini dilakukan untuk mendukung proyek preservasi jalan nasional di titik Km. 233+500, yang dikenal sebagai Tikungan Mbah Singo.
Sekadar diketahui, BBPJN Jawa Timur-Bali mengambil langkah ini untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengguna jalan serta mengantisipasi risiko kecelakaan selama pekerjaan alat berat.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 11 Agustus 2025
- Baru Saja di Update Pada Agustus 11, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
