Infosurabaya.com – Menyambut Idul Adha 1446 H, gerakan nyata dilakukan puluhan peternak sapi dari Desa Sukorejo, Madiun. Paguyuban Peternak Sapi (PPS) Jawa Timur menggelar deklarasi khusus sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas pasokan dan harga daging kurban. Langkah strategis ini menjadi solusi konkret mengantisipasi lonjakan permintaan yang selama ini memicu ketidakstabilan harga pangan.
Berdasarkan catatan Dinas Peternakan Jawa Timur, kebutuhan daging kurban selalu mengalami peningkatan signifikan mencapai 25-30% setiap tahunnya. Menyikapi hal ini, para peternak telah menyiapkan skenario distribusi stok yang lebih terencana. Arief S, salah satu koordinator PPS Jatim, dengan tegas menyatakan kesiapan para peternak untuk memenuhi kebutuhan pasar tanpa melakukan praktik kenaikan harga secara spekulatif.
Kolaborasi antara peternak lokal dengan pemerintah daerah melalui Dinas Perdagangan menjadi kunci utama dalam mengawal stabilitas harga. Mekanisme pengawasan ketat akan diterapkan mulai dari operasi pasar hingga pemantauan menyeluruh di seluruh rantai pasok. Pendekatan ini diharapkan mampu memutus mata rantai spekulasi harga yang kerap dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Stabilitas harga sapi kurban tidak hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memberikan kepastian bagi peternak kecil. Selama ini, fluktuasi harga yang ekstrem justru lebih banyak merugikan peternak skala kecil. Dengan adanya komitmen menjaga harga pada tingkat wajar, para peternak bisa melakukan perencanaan produksi dengan lebih baik.
Di sisi lain, masyarakat yang akan melaksanakan kurban pun bisa lebih leluasa dalam memilih hewan terbaik tanpa terbebani oleh biaya yang membengkak. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan bahwa kestabilan harga pangan saat hari raya berpotensi meningkatkan daya beli masyarakat hingga 15%. Efek berantainya akan terasa pada peningkatan perputaran uang di sektor UMKM kuliner dan pedagang daging.
Meski optimis dengan langkah yang telah direncanakan, para peternak mengakui masih adanya kendala dalam hal biaya pakan dan logistik distribusi. Supardi, seorang peternak senior asal Saradan, menjelaskan bahwa pengendalian biaya produksi menjadi faktor penentu dalam menjaga stabilitas harga jual. Mereka berharap pemerintah dapat memberikan insentif khusus berupa subsidi pakan ternak atau keringanan pajak distribusi untuk meringankan beban operasional.
Ke depan, PPS Jawa Timur berencana membentuk kelompok pemantau harga mandiri yang akan berkoordinasi secara intensif dengan dinas terkait. Inisiatif ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sistem peringatan dini jika terdeteksi indikasi ketidakstabilan pasokan di pasaran.
- Dipublikasi Pada 25 Mei 2025
- Baru Saja di Update Pada Mei 25, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
