Quantcast

RS Kemenkes Surabaya Gandeng ARSADA Wujudkan Rumah Sakit Berbasis Kompetensi di Tanah Air

RS Kemenkes Surabaya Gandeng ARSADA Wujudkan Rumah Sakit Berbasis Kompetensi di Tanah Air (foto : ist)

infosurabaya.com | SURABAYA – Layanan kesehatan Rumah Sakit Berbasis Kompetensi masih menjadi perhatian di lingkungan rumah sakit di tanah air.  RS Kemenkes Surabaya bersama Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) Jawa Timur menggelar pertemuan strategis membahas arah penguatan rumah sakit di era Rumah Sakit Berbasis Kompetensi.

Acara ini mempertemukan para pimpinan RSUD se-Jawa Timur dalam upaya memperkuat mutu, kompetensi SDM, serta tata kelola layanan kesehatan yang adaptif terhadap transformasi sistem kesehatan nasional.

Acara dibuka oleh Plh Direktur Utama RS Kemenkes Surabaya, dr. Martha Muliana L. Siahaan, S.H., MARS., M.H.Kes, yang menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi SDM, penggunaan teknologi medis maju, dan tata kelola berbasis data sebagai fondasi RS berbasis kompetensi.

Materi mengenai konsep Rumah Sakit Berbasis Kompetensi dipaparkan oleh Ratih Dwi Lestari, S.Kep., MARS, yang menjelaskan pentingnya integrasi antara kompetensi SDM, keselamatan pasien, dan efektivitas pelayanan sebagai landasan transformasi rumah sakit.

Ketua ARSADA Jawa Timur, dr. Atok Irawan, Sp.P, menjadi pembicara dengan materi “Strategi RSUD Menjawab Tantangan RS di Era RS Berbasis Kompetensi.”

Atok menekankan perlunya rumah sakit memperkuat kompetensi tenaga medis, memperbaiki manajemen kinerja, serta memastikan layanan memenuhi standar nasional.

Baca juga : Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2025 : Hadir di Surabaya untuk Wujudkan Senyum Indonesia Hebat Lewat Perawatan Gigi dan Gusi Gratis

dr. Martha M.L. Siahaan, SH., MARS., MH.Kes, memaparkan bahwa saat ini transformasi pembiayaan menjadi isu besar yang dihadapi rumah sakit pemerintah, baik pusat maupun daerah. Oleh karena itu, pertemuan kali ini fokus mengumpulkan direktur RSUD, rumah sakit TNI/Polri, dan kejaksaan yang memiliki tantangan serupa.

“Persoalan pembiayaan di rumah sakit pemerintah itu sangat berbeda dengan rumah sakit swasta. Di pemerintah, setiap langkah harus sangat hati-hati karena risikonya besar. Salah sedikit bisa panjang urusannya,” ujar Martha, Rabu (10/12/25).

Sedangkan Ketua Tim Kerja Penataan Sistem Rujukan Direktorat Pelayanan Klinis Kementerian Kesehatan, Ratih Dwi Lestari, S.Kep., MARS, mengapresiasi capaian Jawa Timur yang dinilai bergerak sangat cepat dalam proses sinkronisasi data rumah sakit.

Jawa Timur ini provinsi dengan jumlah rumah sakit terbanyak di Indonesia, sekitar 413. Namun per 17 November, sinkronisasi datanya sudah 100 persen. Bahkan saat kami minta pembaruan data satu minggu lalu, responsnya mencapai 89 persen. Itu sangat luar biasa,” ujar Ratih.

RS Kemenkes Surabaya juga memperkenalkan dua layanan unggulan sebagai penguatan pusat rujukan Indonesia Timur:
● Layanan PET Scan Pertama di Jawa Timur, dipresentasikan oleh dr. Tri Pera Sucianti, Sp.KN-TM, yang menjelaskan manfaat PET Scan dalam diagnosis kanker, evaluasi terapi, dan pemetaan kelainan organ secara presisi tinggi.
● Layanan Radioterapi untuk Pusat Kanker RSUP Kemenkes Surabaya, disampaikan oleh dr. Donald, Sp.OnkRad, yang menegaskan kesiapan rumah sakit memberikan layanan terapi radiasi yang cepat, terintegrasi, dan mendukung penanganan pasien kanker dari provinsi-provinsi di Indonesia Timur.

Kegiatan ini menegaskan posisi RS Kemenkes Surabaya sebagai Super Hub Rujukan Indonesia Timur, dengan penguatan layanan diagnostik, terapi kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi (KJSU) serta pembangunan SDM berbasis kompetensi. (*red)

  • Dipublikasi Pada 11 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 11, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow