Alden Bintang Rafazha menunjukkan tampilan dashboard StrokeGuard untuk perawat dan dokter (kiri) serta Muhammad Irsyad Yunus menunjukkan aplikasi StrokeGuard di HP untuk pasien (kanan). (Foto: Humas ITS/BS)
Infosurabaya.com – Kurangnya pemantauan pasien stroke setelah keluar dari rumah sakit mendorong tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan StrokeGuard, aplikasi pemantau tekanan darah yang dapat terhubung langsung dengan dokter. Aplikasi lintas platform ini dirancang untuk memberi peringatan otomatis ketika tekanan darah pasien melewati batas aman.
Ketua tim StrokeGuard, Muhammad Irsyad Yunus, mengatakan ide tersebut muncul dari tingginya risiko komplikasi pada pasien pascastroke yang sebenarnya bisa dicegah.
“Sekitar 80 persen kasus stroke dapat dicegah, tetapi banyak pasien dan keluarga kesulitan melakukan pemantauan harian,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (27/11/2025).
Irsyad bersama Alden Bintang Rafazha dari Inovasi Digital ITS dan Nasywa Aulia Rabbani dari Kedokteran ITS kemudian mengembangkan StrokeGuard sebagai jembatan antara pasien dan tenaga medis. Pasien cukup memasukkan data tekanan darah ke aplikasi, kemudian sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) mengolah data itu sebelum diteruskan ke dokter.
“Dokter bisa memberi arahan atau tindakan lanjutan sesuai kondisi terbaru pasien,” kata Irsyad.
Selain fungsi pemantauan, StrokeGuard dilengkapi fitur peringatan otomatis untuk dokter dan pasien jika tekanan darah melewati batas normal. Aplikasi ini juga menyusun laporan mingguan berdasarkan catatan pasien, yang menjadi dasar evaluasi dokter.
Alden menambahkan StrokeGuard dapat diakses melalui ponsel untuk pasien, sementara dokter dan perawat bisa menggunakan dashboard melalui laman strokeguard.app. “Sekarang aplikasinya sudah masuk tahap beta di Android dan iOS,” katanya.
Inovasi ini membawa tim ITS meraih Juara II Healthtech AI Challenge 2025. Mereka juga telah bekerja sama dengan RS Siloam dan menargetkan kolaborasi dengan sepuluh rumah sakit lain.
Tim berencana merilis Smart Stroke Band pada akhir 2026, perangkat yang memungkinkan pemantauan tekanan darah lebih praktis karena bisa dikenakan di pergelangan tangan.
Tim berharap StrokeGuard dapat memberi dampak lebih luas, sekaligus mendukung pencapaian sejumlah target Sustainable Development Goals (SDGs), terutama terkait kesehatan, inovasi, dan kemitraan.((Red))
- Dipublikasi Pada 27 November 2025
- Baru Saja di Update Pada November 27, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
