Quantcast

SUN Energy Pacu Inisiatif Dekarbonisasi, Dorong Efisiensi Energi Industri Lewat Pemanfaatan PLTS – Kabar Surabaya

SURABAYA (( Info Surabaya)) — Upaya percepatan transisi energi di sektor industri kembali menguat seiring meningkatnya kebutuhan efisiensi dan tekanan regulasi lingkungan. Merespons dinamika tersebut, SUN Energy menggelar Media Gathering bertema “Inisiatif Dekarbonisasi untuk Mewujudkan Industri Hijau” di Surabaya, Kamis (11/12/2025), dengan menekankan peran energi surya sebagai instrumen strategis dalam menurunkan emisi karbon sektor produksi.

Dalam kesempatan itu, Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta, menilai bahwa pelaku industri di Jawa Timur berada pada fase penting untuk mengadopsi teknologi energi terbarukan, terutama PLTS atap, guna menjaga daya saing. Menurutnya, kebutuhan terhadap energi rendah karbon tidak hanya didorong oleh biaya operasional yang terus meningkat, tetapi juga oleh permintaan pasar global yang semakin ketat terhadap standar ESG.

“Bagi industri, dekarbonisasi sudah menjadi faktor kompetitif. Pelaku usaha perlu mengamankan energi bersih yang stabil dan ekonomis agar tetap memenuhi tuntutan pasar ekspor dan kebijakan perdagangan internasional,” ujar Anggita dalam pemaparannya.

SUN Energy mencatat bahwa investasi pada PLTS dapat menekan biaya listrik hingga 20–40 persen per tahun, tergantung skala dan pola konsumsi energi industri. Tren ini diperkirakan terus naik seiring proyeksi lonjakan permintaan listrik Jawa-Bali dan rencana pemerintah memperbesar bauran energi terbarukan.

Acara tersebut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan energi dan perwakilan sektor industri. Diskusi banyak mengarah pada tantangan pembiayaan, kesiapan infrastruktur, serta kebutuhan regulasi yang lebih kondusif untuk memperluas adopsi PLTS di kawasan industri dan sektor manufaktur.

SUN Energy, sebagai salah satu pengembang PLTS terbesar di Indonesia, menilai Jawa Timur memiliki potensi signifikan untuk menjadi hub industri hijau nasional. Selain berstatus sebagai wilayah industri terbesar kedua di Indonesia, Jatim juga memiliki basis manufaktur ekspor yang kian membutuhkan jejak produksi rendah karbon.

“Dengan adopsi energi surya yang lebih luas, industri di Jawa Timur tidak hanya mendapatkan efisiensi biaya, tetapi juga posisi strategis dalam rantai pasok global yang semakin berpihak pada produk hijau,” tambah Anggita.

Melalui program edukasi dan kemitraan energi, SUN Energy menargetkan ekspansi implementasi PLTS di sektor industri, komersial, dan properti dalam dua tahun ke depan. Langkah ini sekaligus mendukung target nasional Net Zero Emission 2060 dan penguatan ekonomi hijau Indonesia.

Continue Reading

  • Dipublikasi Pada 11 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 11, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow