Dekorasi Natal mulai hiasi beberapa ttitik di surabaya/” title=”Kota Surabaya”>Kota Surabaya. (Foto: Dok Humas Pemkot/BS)
Infosurabaya.com – Menjelang Natal 2025, Pemerintah surabaya/” title=”Kota Surabaya”>Kota Surabaya kembali menghadirkan dekorasi tematik di sejumlah ruang publik. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen kota dalam merawat toleransi dan merayakan keberagaman bersama seluruh warga.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Surabaya, Myrna Augusta Aditya Dewi, mengatakan pemasangan dekorasi menjadi bentuk partisipasi aktif pemkot dalam setiap perayaan hari besar keagamaan.
“Sejak awal Surabaya menggaungkan diri sebagai kota toleransi. Karena itu, setiap perayaan keagamaan dirayakan bersama lewat dekorasi tematik,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Tahun ini, dekorasi Natal dipasang di Balai Kota, Balai Pemuda, kawasan Tunjungan, dan sepanjang Jalan Panglima Sudirman hingga Monumen Bambu Runcing. Pemkot juga merencanakan perluasan dekorasi hingga Jembatan Yos Sudarso.
Ornamen yang digunakan meliputi pohon Natal, lampu tematik, serta kado berukuran besar sebagai simbol sukacita Natal. “Simbol-simbol ini dipilih untuk menghadirkan nuansa perayaan yang hangat,” kata Myrna.
Tidak hanya ruang pemerintahan, pemkot turut menggandeng sektor swasta—mulai dari mal, pusat perbelanjaan, hingga hotel—untuk ikut memasang dekorasi agar tampilan kota lebih hidup dan seragam. Semangat kolaborasi ini juga diterapkan pada perayaan Idul Fitri, Idul Adha, dan hari besar keagamaan lainnya.
Di sisi lingkungan, pemkot memastikan dekorasi tidak menimbulkan persoalan sampah. Setiap pihak yang terlibat bertanggung jawab terhadap pemasangan dan pembongkaran. Meski begitu, pemanfaatan bahan ramah lingkungan masih menjadi PR, khususnya untuk dekorasi luar ruang yang membutuhkan material kuat. “Ke depan, kami akan terus mendorong penggunaan bahan daur ulang pada beberapa elemen,” tuturnya.
Selain mempercantik tampilan kota, dekorasi musiman ini diharapkan memantik aktivitas wisata dan ekonomi lokal. Meski pemkot memiliki workshop dekorasi sendiri untuk kawasan pemerintahan, target utamanya adalah menghidupkan ruang kota.
“Tujuannya membuat suasana kota lebih semarak dan menarik bagi wisatawan. Jika kunjungan meningkat, aktivitas perdagangan warga ikut bergerak, dan nilai toleransi menjadi kekuatan sekaligus magnet pariwisata,” pungkas Myrna.((Red))
- Dipublikasi Pada 5 Desember 2025
- Baru Saja di Update Pada Desember 5, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
