(ki-ka) Mouly Surya, Ariel Tatum dan Chicco Jericho saat sesi doorstop dengan media (foto : *red)
infosurabaya.com | SURABAYA – Nobar atau Nonton Bareng Film Perang Kota di XXI Tunjungan Plaza 3 Surabaya pada Jumat sore (02/05/25) cukup ramai dan meriah. Terutama seusai menonton film yang mulai dirilis pada Rabu (30/04/25) itu, penonton dikejutkan dengan hadirnya bintang utama Chicco Jerico, Ariel Tatum dan Mouly Surya sang sutradara.
Ketika diwawancara, Mouly cukup antusias bercerita dari mulai proses mencari lokasi hingga syuting yang berpindah-pindah kota.
“Perang Kota merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul Jalan Tak Ada Ujung karya dari Mochtar Lubis. Membutuhkan waktu syuting selama 10 hari di Surabaya. Sebenarnya lebih dari 10 hari, karena ada hari liburnya.” jelas Mouly.
Di Surabaya sendiri mengambil lokasi di sekitar Pabean Cantikan, Ampel dan kawasan Kota Lama. Sebenarnya yang utama adalah di Surabaya, Semarang, Ambarawa dan Jogjakarta. Karena dalam memilih lokasipun, Molly sudah muter-muter hampir di seluruh pulau Jawa. Salah satu alasannya adalah mencari lokasi yang real, tidak butuh terlalu banyak setting dan secara estetika yang masih ada peninggalan-peninggalan bersejarah. Karena untuk mengambil lokasi di Jakarta secara log*redk sudah kurang. Salah satunya karena sudah ramai, banyak turis, kalau di Surabaya dan kota lainnya masih kondusif.
Adapun ide muncul awalnya adalah dari buku Mochtar Lubis yang di rilis tahun 1992. Filmnya sendiri kurang lebih memakai gaya yang klasik seperti film tahun 40-50an. Film jaman dulu kayak Casablanca, dimana ada romansa cinta dalam situasi genting di suasana peperangan.
Ketika ditanyakan tantangan dalam memerankan Isa – seorang guru, Chicco menjawab karena secara pribadipun belum pernah mengalami dalam situasi tersebut. Terbantukan dengan workshop yang waktunya cukup panjang. Kalau bermain biola butuh belajar 3 bulan secara intens.
Ketika pertanyaan sama dilontarkan ke Ariel, secara garis besar jawabannya pun hampir sama dengan jawaban Chicco.
“Terberkati banyak yang membantu kami untuk menumbuhkan karakter yang kami mainkan.” ujar Ariel Tatum.
Sebelum menutup pembicaraan, Mouly sangat mengapresiasi film-film yang banyak beredar belakangan ini. Termasuk film horor, yang secara kualitas juga sudah semakin baik. Bisa dikatakan, sekarang film Indonesia di era keemasan. Harapannya semoga masyarakat semakin mendukung dunia perfilman Indonesia. (*red)
- Dipublikasi Pada 3 Mei 2025
- Baru Saja di Update Pada November 20, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
