Infosurabaya I Surabaya – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur terus berupaya keras dalam mengidentifikasi korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Hingga Jumat (10/10/2025) malam, tim telah berhasil mengidentifikasi total 50 jenazah dari 67 kantong jenazah yang diterima.
Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, selaku Komandan DVI, menjelaskan bahwa tiga kantong jenazah tambahan berhasil diidentifikasi melalui metode medis, gigi, dan DNA. Korban yang berhasil diidentifikasi adalah Moh. Alfin Mutawakkilalallah (17 tahun) asal Bangkalan, Muhammad Iklil Ibrahim Al Aqil (15 tahun) asal Jember, dan Mochammad Haikal Ridwan (14 tahun) asal Bangkalan, yang sebelumnya telah teridentifikasi sebagian.
“Dengan tambahan ini, tim gabungan telah berhasil mengidentifikasi total 50 korban dari 67 kantong jenazah yang diterima,” jelas Kombes Pol Khusnan.
Baca Juga : Pemerintah Pusat Bakal Berikan Bantuan Kepada Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny
Saat ini, masih tersisa 14 kantong jenazah yang sedang dalam proses pemeriksaan. Pihak kepolisian memohon kesabaran keluarga karena proses identifikasi memerlukan ketelitian dan waktu. Keluarga korban yang telah teridentifikasi telah dihubungi untuk proses penyerahan jenazah.
Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati, menambahkan bahwa proses identifikasi saat ini memasuki tahap yang lebih sulit karena kondisi sampel yang kurang baik. “Kami terus berupaya, meskipun sampel DNA yang tersisa kualitasnya tidak sebagus sebelumnya,” tuturnya.
Kombes Pol Wahyu juga menjelaskan bahwa jumlah korban yang dilaporkan hilang adalah 63 orang, meskipun jumlah kantong jenazah yang diterima adalah 67. Hal ini disebabkan karena satu korban bisa saja terdiri dari lebih dari satu kantong jenazah.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan kepastian kepada keluarga korban,” sambung Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, di RS Bhayangkara Surabaya.
Hingga saat ini, Polda Jawa Timur bersama Pusdokkes Polri terus melanjutkan operasi DVI dengan dukungan ahli forensik dan laboratorium DNA. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan seluruh korban dapat teridentifikasi secara ilmiah, memberikan kepastian bagi keluarga yang berduka.
“Kami memahami betapa beratnya situasi ini bagi keluarga korban. Kami akan terus bekerja keras untuk memberikan hasil yang terbaik,” pungkas Kombes Pol Abast.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 12 Oktober 2025
- Baru Saja di Update Pada Oktober 12, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
