Infosurabaya.com – Di bulan suci yang penuh berkah ini, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) kembali menunjukkan kepeduliannya melalui serangkaian kegiatan bernuansa religius dan sosial. Sebagai salah satu pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia, TPS tidak hanya fokus pada operasional bisnis tetapi juga membangun ekosistem kerja yang berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.
Kegiatan tadarus yang digelar di Masjid At-Taubah TPS menjadi highlight program Ramadhan tahun ini. Lebih dari 100 pekerja dari berbagai level jabatan turut serta, menciptakan atmosfer spiritual yang jarang ditemui di lingkungan industri logistik. Yang istimewa, jajaran direksi dan komisaris turun langsung berbaur dengan staf lapangan, menunjukkan contoh nyata kepemimpinan yang humanis.
Program pengajian rutin ini bukan sekadar formalitas bulan suci. Menurut Wahyu Widodo selaku Direktur Utama, kegiatan ini sengaja dirancang untuk membangun budaya perusahaan yang mengedepankan keseimbangan antara kinerja profesional dan pengembangan karakter. “Ini adalah investasi sumber daya manusia yang paling bernilai,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Tak berhenti pada kegiatan internal, TPS melangkah lebih jauh dengan program santunan menyeluruh. Sebanyak 586 paket sembako didistribusikan kepada mitra kerja non-Pelindo Group, sementara tiga panti asuhan terpilih menerima bantuan senilai total Rp20 juta. Yang patut diapresiasi, bantuan ini dirancang berdasarkan kebutuhan riil penerima melalui survei sebelumnya.
Bagi masyarakat sekitar pelabuhan, program takjil gratis yang dibagikan selama 30 hari penuh menjadi bukti nyata keberpihakan perusahaan. Setiap hari, 300 paket makanan segar disiapkan untuk para pengemudi truk yang kerap harus berbuka di jalan. “Ini bentuk penghargaan kami untuk mitra kerja yang turut menyukseskan operasional pelabuhan,” jelas Manajer CSR TPS.
Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) TPS dirancang dengan pendekatan berjenjang. Employee Social Responsibility menjadi tulang punggung kegiatan, di mana 200 pekerja dilibatkan secara aktif sebagai relawan. Model partisipatif ini tidak hanya meningkatkan engagement karyawan tetapi juga menjamin keberlanjutan program.
Kemitraan strategis dengan yayasan terpercaya menjadi kunci lain kesuksesan program. TPS bekerja sama dengan lembaga seperti Yayasan An Nur dan Muhammadiyah Gresikan yang memiliki jaringan distribusi solid. Pendekatan berbasis data digunakan untuk memastikan bantuan tepat sasaran, mulai dari survei kebutuhan hingga evaluasi pascapenyaluran.
Inisiatif TPS patut menjadi benchmark industri logistik nasional. Integrasi antara nilai spiritual, kepedulian sosial, dan operasional bisnis menciptakan model CSR yang holistik. Yang lebih penting, semua kegiatan dirancang untuk menciptakan multiplier effect, baik bagi penerima manfaat maupun citra perusahaan.
Bagi perusahaan yang ingin mengadopsi model serupa, pakar CSR menyarankan tiga hal mendasar: pertama, bangun komitmen dari level direksi; kedua, libatkan karyawan sebagai subjek aktif; ketiga, ukur dampak secara kualitatif dan kuantitatif. Dengan formula ini, program sosial tidak akan berhenti sebagai ceremonial belaka.
- Dipublikasi Pada 25 Maret 2025
- Baru Saja di Update Pada Maret 25, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
