Infosurabaya.com – Rangkaian Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur 2025 ditutup dengan capaian tertinggi tahun ini. Pada agenda terakhir yang digelar di Hotel Wyndham Panbil Batam, Senin (8/12), total transaksi tembus Rp4,456 triliun, menjadi rekor dari 12 penyelenggaraan misi dagang sepanjang tahun.
Kegiatan yang mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan Kepulauan Riau dan Malaysia itu diikuti 174 peserta. Selain transaksi antardaerah, agenda tersebut juga menghasilkan penandatanganan tiga Letter of Intent (LoI) untuk kerja sama dagang antara Jawa Timur dan Malaysia.
Jawa Timur“>Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan capaian ini menunjukkan kuatnya interaksi dagang lintas wilayah.
“Alhamdulillah, komitmen transaksi misi dagang kali ini menjadi yang tertinggi sepanjang 2025,” ujarnya Khofifah dalam keterangan resminya yang dikutip, Selasa (8/12/2025).
Dalam pertemuan di Batam tersebut, perdagangan Jatim–Kepri membukukan transaksi jual senilai Rp1,078 triliun dan pembelian Rp81,9 miliar. Sementara nilai LoI antara pelaku usaha Jatim dan Malaysia mencapai Rp3,296 triliun.
Produk yang dipasok Jawa Timur ke Kepulauan Riau antara lain kopi robusta, vanili, rokok, telur ayam, susu, pakan udang, benur vaname, beras, bawang merah, serta daging ayam dan sapi.
Adapun Kepri memasok ikan beku seperti cakalang, layur, dan layang.
Untuk pasar Malaysia, Jatim menawarkan tembaga, singkong (cassava), frozen coconut cream, kerupuk mentah, buah kering, dan sayuran kering.
Khofifah menambahkan, penguatan rantai pasok antara Jatim dan Kepri menjadi penting terutama karena pasokan sejumlah wilayah Sumatera masih terganggu akibat bencana.
“Kebutuhan masyarakat Kepri harus tetap terpenuhi. Ini akan kami tindak lanjuti bersama perangkat daerah,” katanya.
Selain transaksi dagang, kegiatan ini menghasilkan 11 perjanjian kerja sama (PKS) antar-OPD serta tiga kesepakatan asosiasi dari dua provinsi. Tiga LoI dengan Malaysia turut disaksikan langsung oleh Atase Perdagangan KBRI Malaysia.
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengapresiasi kontribusi Jawa Timur dalam menjaga stabilitas pasokan di wilayahnya. Menurutnya, sebagian besar kebutuhan pokok masyarakat Kepri masih bergantung pada Jatim yang memiliki basis pertanian, perkebunan, peternakan, dan industri pengolahan yang besar.
Dari sektor perikanan, pelaku usaha asal Sidoarjo, Reksa, menargetkan transaksi Rp20–25 miliar. Ia melihat peluang ekspor baru ke Malaysia untuk komoditas ikan dori dan tuna steak yang direncanakan mulai dikirim pada Desember 2025.
Khofifah berharap capaian misi dagang ini semakin memperkuat kerja sama antardaerah, memperluas pasar ekspor, serta mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dan Kepulauan Riau. ((Red))
- Dipublikasi Pada 9 Desember 2025
- Baru Saja di Update Pada Desember 9, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
