Infosurabaya.com – Kota Surabaya kembali menegaskan posisinya sebagai kota yang tak main-main dalam membangun generasi cerdas melalui catur. Dua ajang bergengsi—Garam Cap Kapal Checkmate Championship 2025 dan King Knight DOUBLE KIDS Chess—telah membuktikan geliat olahraga otak ini bukan sekadar perlombaan biasa. Lebih dari 100 peserta cilik beradu strategi dalam atmosfer yang menguji mental sekaligus karakter.
Di BG Junction Mall Surabaya, puluhan anak usia 6-9 tahun berubah menjadi petarung bidak yang tangguh. Meski jumlah peserta belum mencapai tiga digit, gelora kompetisi terasa begitu hidup. Turnamen bulanan ini konsisten menjadi laboratorium kepribadian sekaligus radar pencari bakat terpendem.
“Setiap langkah bidak adalah pelajaran hidup,” ujar Nanang Cahyono, salah satu pelatih. Problem solving, kesabaran, dan sportivitas menjadi kompetensi utama yang diasah. Kunci keberhasilan terletak pada ritme latihan konsisten dan dukungan keluarga agar bakat tidak layu sebelum berkembang.
Sehari sebelumnya, Cafe Warkotea Suroboyo bergemuruh oleh tawa 22 tim beregu. Konsep “duo catur” (satu tim dua pemain U12) menciptakan dinamika tak terduga. “Antusiasme peserta baru melebihi prediksi!” seru Hesnud Daulah, M.Psikolog, Ketua King Knight Creative.
Yang mengejutkan, juara regional dan nasional sengaja “naik kelas” untuk mengasah kemampuan. Pak Rony, orang tua peserta, berbagi kisah: “Turnamen ini jadi batu loncatan sebelum mereka terjun ke level lebih tinggi.”
Hari kedua Garam Cap Kapal Checkmate Championship menghadirkan rapid chess perorangan. Format ini memaksa peserta mengambil keputusan dalam detik-detik kritis. “Ini mirip simulasi tekanan dunia profesional,” jelas seorang wasit. Ketepatan dan kecepatan menjadi penentu utama, berbeda dengan catur klasik yang mengandalkan depth analisis.
Kesuksesan acara ini dibangun oleh kolaborasi tiga pilar. Hesnud Daulah menekankan pendekatan psikologis: “Mereka tak hanya belajar teknik, tapi juga manajemen emosi saat kalah atau menang.”
Dukungan orang tua menjadi roket pendorong. Mama Veronica, salah satu wali peserta, mengungkap filosofinya: “Kami tak mengejar piala, tapi proses belajar dan keberanian mencoba.”
Geliat catur junior di Jawa Timur sedang menapaki jalan menuju masa depan yang cerah. Penyenggara kompetisi telah merancang peta jalan berkelanjutan untuk memastikan bibit-bibit unggul ini tidak sekadar menjadi bintang sesaat, melainkan berkembang menjadi grandmaster nasional yang tangguh. Garam Cap Kapal Checkmate Championship telah memulai langkah konkret dengan komitmen menggelar turnamen bulanan yang konsisten, dilengkapi dengan klinik pelatihan gratis untuk menjaring lebih banyak talenta muda.
Sementara itu, King Knight Creative tidak mau ketinggalan dengan menyiapkan ajang bergengsi “Grand Final Junior Chess League” yang dirancang sebagai puncak dari serangkaian kompetisi sebelumnya. Event ini tidak hanya menawarkan hadiah fantastis, tetapi juga menjadi ajang pengukuran perkembangan skill para peserta secara berjenjang. Yang menarik, format kompetisi akan dirancang sedemikian rupa untuk mengakomodasi berbagai tingkat kemampuan, dari pemula hingga yang sudah berpengalaman di kancah nasional.
Visi besar sedang diusung kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk menjadikan catur sebagai bagian tak terpisahkan dari kurikulum pendidikan dasar. Inisiatif ini bukan tanpa alasan, mengingat olahraga strategi ini telah terbukti mampu mengasah berbagai aspek kecerdasan sekaligus membangun karakter. Jika langkah strategis ini berhasil diwujudkan, Surabaya diprediksi akan menjadi pusat pengembangan catur junior terbesar di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Para pelaku di balik layar pun telah menyiapkan berbagai skenario pengembangan. Mulai dari sistem pelatihan berjenjang, pertukaran pelajar dengan klub catur internasional, hingga pembinaan psikologis khusus untuk atlet muda. Semua dirancang untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan pemain catur secara holistik. Tidak hanya fokus pada teknik bermain, tetapi juga pembangunan mental yang tangguh untuk menghadapi tekanan kompetisi tingkat tinggi.
Yang patut diapresiasi adalah sinergi kuat antara berbagai pihak – pelatih, orang tua, sekolah, dan pemerintah daerah – yang bersama-sama mendorong percepatan perkembangan catur junior. Kolaborasi ini menjadi pondasi utama yang akan menentukan sejauh mana Jawa Timur bisa mewujudkan mimpinya sebagai penghasil grandmaster-grandmaster muda berkualitas dunia. Dengan konsistensi dan komitmen semua pihak, roadmap ini bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nyata yang sedang berproses menuju realisasi.
- Dipublikasi Pada 25 Juni 2025
- Baru Saja di Update Pada Juni 25, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
