Quantcast

Universitas Ciputra Surabaya Jadi Tuan Rumah ASEAN–QA Forum 2025

Universitas Ciputra Surabaya (UC) menjadi tuan rumah penyelenggaraan TrainIQA Workshop 3 dan ASEAN-QA Forum 2025, forum penjaminan mutu pendidikan tinggi yang melibatkan lembaga-lembaga terkemuka dari ASEAN dan Eropa. (ist)

infoSurabaya|Surabaya — Universitas Ciputra Surabaya (UC) menjadi tuan rumah penyelenggaraan TrainIQA Workshop 3 dan ASEAN-QA Forum 2025, forum penjaminan mutu pendidikan tinggi yang melibatkan lembaga-lembaga terkemuka dari ASEAN dan Eropa. Kegiatan berlangsung selama lima hari dan didukung oleh DAAD Jerman, bekerja sama dengan HRK, Potsdam University, AQAN, European University Association (EUA), dan SEAMEO RIHED.

Sebanyak 80 delegasi dari sembilan negara—Indonesia, Jerman, Laos, Thailand, Filipina, Myanmar, Timor Leste, Kamboja, dan Vietnam—menghadiri forum yang menyoroti penguatan standar penjaminan mutu di tengah perkembangan kecerdasan buatan (AI). Tahun ini, ASEAN-QA Forum mengangkat tema “Opportunities and Challenges in Higher Education Quality Assurance in the Era of AI.”

Acara dibuka oleh Rektor UC, Prof. Wirawan E.D., dan menghadirkan pembicara utama Dr. Trianggoro Wiradinata, pakar AI dan Director of Apple Developer Academy. Sesi panel turut diisi oleh pakar QA internasional, termasuk Frank Niedermeier, Prof. Dr. Duu Sheng Ong, dan Prof. Dr. Philipp Pohlenz.

Lenny Rosita, S.T., M.MT., Head of Institutional Development & Quality Enhancement UC sekaligus trainer TrainIQA pertama dari Indonesia, menyatakan bahwa kepercayaan DAAD kepada UC mencerminkan peran strategis Indonesia dalam dialog mutu pendidikan global, serta pengakuan internasional atas kapasitas Indonesia..

“Dipercaya menjadi host menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjembatani dialog global mengenai mutu pendidikan tinggi. Forum ini adalah ruang di mana best practice dan peluang kolaborasi ASEAN–Eropa diimplementasikan,” jelas Lenny.

Ia menegaskan pentingnya forum ini dalam merumuskan kerangka etis dan bertanggung jawab untuk pemanfaatan AI di perguruan tinggi. isu AI menjadi sorotan karena membawa peluang sekaligus risiko.

“AI membantu efisiensi pembelajaran dan analisis mutu, tetapi juga memunculkan tantangan integritas akademik dan keamanan data. Melalui forum ini kami menyusun kerangka etis dan bertanggung jawab yang berpusat pada capaian pembelajaran mahasiswa,” tambahnya.

Tidak hanya sebagai penyelenggara, UC juga berperan aktif dalam diskusi substantif mengenai masa depan penjaminan mutu pendidikan tinggi, terutama terkait integrasi AI dan teknologi digital.

“Kami ingin memastikan suara Indonesia hadir dalam pembahasan standar QA global. Keterlibatan UC merupakan komitmen jangka panjang untuk membangun budaya mutu berkelas internasional,” pungkas Lenny.

UC menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan standar penjaminan mutu berkelas internasional serta mendorong kolaborasi pendidikan antara ASEAN dan Eropa.(bro)

  • Dipublikasi Pada 4 Desember 2025
  • Baru Saja di Update Pada Desember 4, 2025
  • Temukan Kami di Google News

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).


Follow WhatsApp Channel Infosurabaya.com
Follow