Infosurabaya I Surabaya – Gelombang keluhan melanda para pengendara motor di berbagai wilayah Jawa Timur akibat fenomena misterius yang menyebabkan kendaraan mereka mogok setelah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Puluhan, bahkan mungkin ratusan, pemilik kendaraan melaporkan pengalaman serupa, memicu kepanikan dan tanda tanya besar.
Baca Juga: Tim Nogogeni ITS Borong Dua Gelar Juara di KMHE 2025
Kendaraan bermotor dilaporkan mengalami brebet parah, bahkan mogok total, tak lama setelah mengisi Pertalite di SPBU Pertamina. Fenomena ini dilaporkan terjadi di berbagai daerah, mulai dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Gresik, hingga Surabaya, dan dengan cepat menjadi viral di media sosial.
Stasiun radio Suara Surabaya menjadi salah satu pusat pengaduan dadakan. Sejak Minggu (26/10/2025) malam, redaksi dibanjiri puluhan telepon dan pesan WhatsApp yang menceritakan pengalaman serupa. Beberapa diantaranya berbagi pengalaman mereka adalah:
– Dedik Setyawan : “barusan beli Pertalite di SPBU Gunung Sari… sampainya di Jembatan Gunung Sari motor jadi brebet dan mati”.
– Dicky Abdulloh : motor Vario-nya brebet parah usai isi di SPBU Bunder Gresik, sampai harus masuk bengkel dan ganti busi. Gejala baru hilang (meski belum total) setelah dikuras dan diisi Pertamax.
– Fery Mardiansyah : dua motornya (Mio S dan Revo) sama-sama bermasalah (mogok dan brebet) setelah diisi Pertalite dalam seminggu terakhir.
– Imam Muslim : motornya brebet lalu mati di depan Pasar Turi setelah isi Pertalite di Pom Diponegoro.
Banyak korban awalnya mengira kendaraan mereka yang rusak, namun pola kejadian yang serupa di berbagai lokasi mengarahkan kecurigaan pada kualitas bahan bakar Pertalite. Menanggapi gelombang keluhan ini, Pertamina Patra Niaga regional Jatimbalinus tidak tinggal diam.
Area Manager Communication, Ahad Rahedi, mengimbau masyarakat yang mengalami masalah untuk segera kembali ke SPBU tempat mereka mengisi BBM. Pertamina membutuhkan data detail untuk melacak sumber masalah, dan para “korban Pertalite” diminta untuk mencatat data diri lengkap, menyimpan bukti transaksi, dan melapor ke SPBU asal atau Pertamina Call Center 135.
“Data ini krusial bagi Pertamina untuk melakukan pelacakan mundur, mulai dari SPBU mana, diantar oleh mobil tangki nomor berapa, hingga berasal dari terminal BBM yang mana. Ahad menegaskan bahwa Pertamina kini tengah mengumpulkan semua laporan dan secara paralel melakukan uji laboratorium terhadap sampel Pertalite dari beberapa SPBU yang dilaporkan bermasalah,” terangnya.
Pertamina tengah berupaya mencari tahu apakah masalah berasal dari produk Pertalite, SPBU, atau bahkan tangki kendaraan masyarakat. Penyebab pasti masih dalam investigasi, dan Pertamina berpacu dengan waktu untuk mengungkap misteri di balik Pertalite yang tiba-tiba bermasalah ini. Sementara para korban menunggu hasil uji lab dan berharap ada kompensasi atas kerusakan kendaraan mereka.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 28 Oktober 2025
- Baru Saja di Update Pada Oktober 28, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
