Infosurabaya I Surabaya– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah dalam sepekan ke depan. Peningkatan curah hujan yang signifikan berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Selain hujan lebat, potensi angin kencang juga diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat. Untuk periode 13–16 November 2025, status SIAGA untuk hujan lebat–sangat lebat masih berlaku di Bengkulu, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.
Baca Juga : Polda Jatim dan Forkopimda Gelar Apel Siaga Bencana Serentak Hadapi Cuaca Ekstrem
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, peningkatan intensitas hujan ini disebabkan oleh aktifnya berbagai faktor dinamika atmosfer, mulai dari skala global hingga lokal. Beberapa faktor utama yang menjadi perhatian adalah Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator.
“Beberapa faktor utama yang berperan pada dinamika cuaca periode ini antara lain Siklon Tropis FUNG-WONG, aktivitas Madden–Julian Oscillation (MJO), serta gelombang atmosfer Kelvin dan Rossby Ekuator yang diprediksi masih aktif di wilayah Indonesia hingga pertengahan November 2025,” kata Guswanto pada keterangan resminya. Rabu (12/11/2025).
Siklon Tropis FUNG-WONG, yang saat ini berada di Laut Filipina timur, memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di wilayah Kalimantan Utara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua bagian utara. Sementara itu, kombinasi aktivitas MJO dengan gelombang Rossby Ekuator dan Kelvin meningkatkan pembentukan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan timur.
Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, memprakirakan bahwa potensi cuaca ekstrem akan signifikan pada periode 10–16 November 2025. Analisis BMKG menunjukkan bahwa hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Nusa Tenggara pada 10–12 November 2025.
Potensi hujan lebat–sangat lebat (SIAGA) bahkan mengintai Aceh, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, Papua Selatan, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
“Untuk potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Banten, Bengkulu, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat,” jelas Andri.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang. “Masyarakat disarankan untuk menghindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir, menjauhi pohon besar dan bangunan rapuh, serta menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir. Nelayan dan pengguna transportasi laut juga diminta waspada terhadap potensi gelombang tinggi,” tandasnya.(Kdm)
- Dipublikasi Pada 13 November 2025
- Baru Saja di Update Pada November 13, 2025
- Temukan Kami di Google News
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
